Kata Katalisator dikenal pada ilmu Kimia yaitu “Suatu senyawa yang berfungsi membantu mempercepat proses reaksi kimia untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, namun keberadaan senyawa tersebut tidak dimasukan kedalam rumusan hasil reaksinya”.
Wabah covid-19 yang telah melumpuhkan industry pariwisata di Indonesia di tahun 2020, telah mengkaparkan semua bidang usaha pariwisata mulai dari Obyek wisata, Hotel, Penerbangan, Restauran, Toko Souvenir, Travel Agent dan semua jasa usaha pendukung Pariwisata beserta seluruh pekerjanya. Pergerakan wisatawan yang hingga menyentuh titik 0, atau tidak ada wisatawan sama sekali dibulan Mei 2020 adalah merupakan titik terdalam tenggelamnya Pariwisata Indonesia. Mulai bulan Juni 2020 grafiknya mulai merangkak perlahan dari titik 0 dan di Desember 2020 sudah ada pergerakan Wisnus sebanyak 35 % sedangkan untuk Wisman nyaris belum ada pergeseran yang berarti, karena ketatnya Protokol Kesehatan di masing-masing negara.
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno yang menyampaikan presentasinya pada pertemuannya dengan anggota Kadin DKI bahwa ditahun 2019 pariwisata Indonesia telah mendatangkan 16,1 juta Wisatawan Manca Negara (Wisman) yang menghasilkan devisa sebesar USD 16,9 Milyar, dan pergerakan 282 juta Wisatawan Nusantara (Wisnus) yang menghasilkan PDB Rp 1.153 Triliun.
Pemerintah yang dalam hal ini adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif begitu kerja keras untuk memulihkan Kembali aktifitas pariwisata di dalam negeri, hingga terpaksa harus mengkucurkan dana lebih dari seratus triliun untuk memberikan Stimulus dan Bantuan hibah demi untuk meningkatkan Kembali Pertumbuhan Ekonomian Nasional (PEN) dan menjaga keseimbangan sektor pariwisata.
Bantuan dan stimulus dikucurkan untuk pelaku usaha pariwisata diantaranya adalah Perhotelan, Penerbangan (transportasi) dan Restaurant yang dianggap sebagai subsector yang langsung memberikan pelayanan kepada wisatawan. Sayangnya menurut Pauline Suharno – Sekjen ASTINDO bahwa pemerintah kurang memahami peran penting Travel Agent yang justru sebagai pemeran utama yang mendatangkan wisatawan, sehingga Travel Agent tidak masuk kelompok yang diberikan bantuan oleh pemerintah.
Baik wisman yang datang ke Indonesia maupun wisnus yang datang ke destinasi wisata adalah hasil kerja Travel Agent. Wisman yang disebut juga Inbound Tourist didatangkan oleh Travel Agent atas kerja kerasnya berburu di luar negeri dengan melakukan Sales Visit Mandiri ke luar negeri, mengikuti Travel Mart tingkat international yang diselenggarakan diberbagai belahan dunia. Para Wisnuspun juga adalah hasil kerja Travel Agent mengemas Paket Wisata hasil kerja sama dengan sesama Travel Agent/Tour Operator dari berbagai destinasi wisata diseluruh penjuru Indonesia. Para Travel Agent dimasing-masing daerahnya sering menyelenggarakan Travel Mart untuk saling bekerja sama bertukar produk paket wisatanya yang bisa saling dijual oleh sesama Travel Agent dari daerah lainnya.
Disisi lain, Travel Agent lah yang menjual lebih dari 50 % ticket-ticket penerbangan dari setiap maskapai, begitu pula dengan Perhotelan, dimana umumnya 70 % penjualan kamarnya berasal dari Travel Agent. Dengan kata lain, baik penerbangan maupun perhotelan yang menjadi komponen utama paket wisata adalah dijual oleh Travel Agent. Oleh karena itu tidak heran kalau Travel Agent dianggap sebagai Katalisator seperti pada reaksi Kimia, yang melancarkan dan mendatangkan wisatawan keberbagai penjuru Indonesia namun keberadaannya kurang mendapat perhatian.
SF 001/III/2021