Untuk Apa Sertifikat Kompetensi
Pada industry travel agent dan Airlines, keperluan mengenai sertifikat  bukan hal baru. Bahkan IATA sudah mempersyaratkan kepada setiap travel agent-nya yang sudah terakreditasi, harus memiliki 2 (dua) orang karyawannya yang memilki sertifikat ticketing, khususnya fare calculation. Memang sertifikat yang dimaksud adalah sertifikat pelatihan, bukan sertifikat kompetensi.  Selain sertifikat yang dipersyaratkan oleh IATA, ada juga sertifikat lain yang biasa diminta oleh para travel agent,  diantaranya adalah sertifikat Global Distribution System (GDS) yaitu sertifikat Reservation & Ticketing dari Abacus, Galileo dan Amadeus. Namun sertifikat ini pun juga merupakan sertifikat pelatihan, bukan sertifikat kompetensi.

Sertifikat Kompetensi Untuk Rekrutmen

Saat ini baik pemberi kerja maupun pencari kerja, sama-sama ingin menunjulkan kebutuhan dan informasi yang instant. Bagi pemberi kerja yang sedang mencari tenaga kerja, mereka ingin mencari calon karyawan yang sudah kompeten dibidang yang diperlukan. Mereka ingin menggunakan cara yang mudah untuk melakukan seleksi dan rekrutmennyaan dan tidak ingin membuang waktunya terlalu lama untuk melakukan pembinaan dan pelatihan lagi.  Bagi para pencari kerja, mereka ingin agar segera dapat diterima oleh perusahaan yang sedang mencari tenaga kerja, dan mengharapkan tingkat kemampuannya atau kompetensinya langsung diakui oleh penerima kerja tanpa harus bersusah payah untuk mendapatkan pengakuan, dan menunggu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.  Dengan sertifikat kompetensi, para pihak pemberi kerja maupun pencari kerja akan menemukan solusi yang akurat.

Sertifikat Kompetensi Mencegah Turn Over Karyawan

Pada industry travel agent , kita sering sekali mendengar tingkat turn over atau keluar masuk karyawan sangat tinggi. Hampir setiap hari iklan lowongan pekerjaan, atau dicari karyawan baru, khususnya untuk bagian “Ticketing” muncul.  Iklan tersebut berulang lagi ditayangkan oleh travel agent yang sama setelah beberapa waktu. Karena ternyata karyawan yang baru diterima, sudah berhenti lagi.  Hal ini disebabkan  tidak adanya keseragaman penggunaan standar yang dapat dijadikan penilaian atau pengakuan kompetensi kerja terhadap suatu jabatan. Sehingga masing-masing pihak menggunakan standar yang berbeda sesuai dengan penilaian dan kepentingan masing-masing.  Dengan sertifikat kompetensi, kedua belah pihak akan menggunakan penilaian dan pengakuan yang standard, sehingga dapat mencegah turn over karyawan yang tinggi.

Sertifikat Kompetensi Bagi Kebijakan Management  
Didalam management  travel agent sendiri, juga sering mengalami permasalahan internal, khususnya antara management dan karyawannya. Dari sisi karyawan melihat bahwa management  tidak profesional terhadap penanganan Sumber Daya Manusia (SDM) nya, karena management dianggap kurang menghargai karyawan. Sebaliknya dari sisi management menganggap karyawan tidak memiliki kualifikasi yang diharapkan, jadi tidak perlu diberi kompensasi terlalu tinggi. Akibatnya permasalah berkepanjangan, karena kedua belah pihak hanya mempertahankan hak, namun tidak mengaplikasikan solusi yang tegas. Dengan sertifikat kompetensi, para pihak akan lebih mengetahui standard haknya masing-masing .

Sertifikat Kompetensi Profesi

Selama ini karyawanl travel agent, masih jarang yang membanggakan diri terhadap profesinya sebagai professional dimata masyarakat. Mereka merasa hanya bekerja dikantor yang kecil, dan dianggap kurang professional. Apalagi mereka memulai bekerja dengan latar belakang pendidikan yang bukan dari jurusan pariwisata ataupun management transportasi, mereka merasa diterima bekerja saja sudah bersyukur.  Hal ini disebabkan tidak adanya pengakuan kompetensi profesi, baik dari industry maupun dari masyarakat.  Dengan adanya sertifikat kompetensi profesi, pengakuan terhadap professional travel agent menjadi dihargai oleh masyarakat, apalagi dengan diresmikannya penggunaan gelar kompetensi profesinya.

Sertifikat Kompetensi Untuk Globalisasi dan Liberalisasi
Dengan datangnya Globalisasi dan Liberalisasi ASEAN, maka peluang untuk berkompetisi antar negara , bukan hanya disektor produksi saja, tetapi juga disektor tenaga kerja. Karena setiap kesempatan kerja dapat dimasuki oleh calon dari berbagai penjuru dunia. Yang akan menjadi filter dan bahan seleksinya adalah standard kompetensi. Negara barat dan negara maju lainnya, sudah terbiasa menggunakan standar dan sertifikat kompetensi . Sehingga dalam persaingan, mereka akan lebih unggul. Perusahaan local penerima tenaga kerja yang  nasionalismenya rendah, akan mengalahkan rasa kebangsaan demi kepentingan bisnis semata, dengan menerima bangsa asing yang lebih jelas kompetensinya. Untuk itu perlunya sertifikat kompetensi yang diberlakukan dinegara kita, yaitu yang dikeluarkan oleh BNSP.

LSP ATDA Mensertifikasi Anggota ASTINDO
Oleh karena itu ASTINDO mendirikan LSP-ATDA untuk dapat mensertifikasi seluruh SDM anggotanya, dari berbagai klasifikasi jabatan kompetensi profesi yang ada di travel agent. Dengan tujuan, selain untuk menjadi solusi terhadap permasalahan turn over karyawan, rekrutmen, missed management, keseragaman standar kompetensi, juga untuk mempersiapkan persaingan bebas tenaga kerja yang dimulai tahun 2015, juga sekaligus untuk meningkatkan profesionalisme industry.
( SF-web 03-02/2012 )

Join to newsletter.

Curabitur ac leo nunc vestibulum.